Zahlul Yussar : Gunakan Teknologi Tinggi, Artificial Intelegence Untuk Bantu Layanan Disabilitas Sidoarjo
Sidoarjo, Informatika News Line, 25/04/2025
Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu dari 4 daerah paling maju di Jawa Timur dalam pelayanan kepada penyandang disabilitas.
Keberhasilan Sidoarjo menjadi kabupaten ramah dan inklusif terhadap disabilitas ini terungkap dalam hearing yang digelar oleh Komisi D dengan 16 organisasi disabilitas yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Sekretaris Komisi D, Zahlul Yussar mengusulkan penggunaan teknologi tinggi untuk membantu layanan kepada para penyandang disabilitas Kabupaten Sidoarjo.
" Penggunaan dukungan sistem informasi, penggunaan AI (Artificial Intelegence) misalnya perlu dipertimbangkan untuk melayani penyandang disabilitas di Kabupaten Sidoarjo.." kata anggota DPRD Kabupaten yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Sidoarjo ini.
Zahlul Yussar juga menyoroti kemungkinan berkerjasama dengan institusi Perguruan Tinggi Nasional yang telah menguasai teknologi tinggi ini untuk melayani disabilitas di Kabupaten Sidoarjo.
"Kita misalnya harus membuka diri untuk bekerja sama lebih lanjut dengan Perguruan Tinggi Negeri, ITS (Institut Teknologi Surabaya) misalnya, untuk realisasi hal ini misalnya..." kata Zahlul YUssar yang memimpin hearing Jum'at (25/04/2025)
Dalam kegiatan hearing tersebut hadir 16 organisasi penyandang dissabilitas Sidoarjo yang tergabung dalam Koalisi Penyandang Dissabilitas Sidoarjo. Hadir juga beberapa OPD Pemkab Sidoarjo terkait.
Hadir Para Kepala Dinas Kabupaten Sidoarjo, Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo, Dinas Sosial Sidoarjo, dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.
Masing-masing OPD menyampaikan layanan yang telah diberikan untuk para penyandang disabilitas yang ada di Sidoarjo.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo Drs Ahmad Misbahul Munir Msi menyampaikan bahwa Dinas sosial Kabupaten saat ini telah memberikan bantuan makan gratis dua kali sehari untuk disabilitas di Kabupaten Sidoarjo.
" Saat ini kita memiliki kuota untuk makan gratis dua kali sehari untuk disabilitas Kabupaten Sidoarjo.Kita siapkan untuk 850 orang dissabilitas kabupaten Sidoarjo...setiap hari.." kata Misbahul Munir.
Misbahul Munir juga menyampaikan bahwa dukungan untuk makan gratis bagi para dissabilitas ini juga merupakan akumulasi bantuan dari Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah pusat, selain tentunya dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri.
Koordinator Koalisi Penyandang Disabilitas Sidoarjo Abdul Majid menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pada para penyandang disabilitas di Kabupaten Sidoarjo.
Abdul Majid menyampaikan bahwa saat ini ada sekitar 1.600 penyandang disabilitas yang bernaung dalam Koalisi Penyandang Disabilitas Sidoarjo.
Sebagian besar penyandang disabilitas membutuhkan akses lapangan pekerjaan yang lebih baik. Sebanyak 95 persen penyandang tunanetra Sidoarjo misalnya, memang sudah memiliki keterampilan menjadi terapis, akan tetapi kondisi saat ini tidak banyak pelanggan yang datang memanfaatkan layanan terapis dari para penyandang tunanetra ini. Solusi pekerjaan terapis untuk penyandang dissabilitas tunanetra ini secara umum gagal membantu masalah kebutuhan kerja ini secara tuntas.
Sekretaris Komidi D, Zahlul Yussar menyatakan bahwa solusi pekerjaan terapis ini seharusnya tidak menjadi satu-satunya solusi yang diberikan kepada para dissabilitas, Karena sebenarnya banyak bidang pekerjaan lain yang bisa dikuasai oleh para penyandang disabilitas, bahkan jauh lebih baik dibandingkan dengan yang lain.
"Di beberapa negara berkembang misalnya, tenaga dissabilitas ini dipekerjakan sebagai tenaga Intelegence cyber security yang bergaji besar dan bahkan kemampuannya lebih baik dari ahli cyber security biasa... Ceruk-ceruk tenaga kerja yang paling tepat bagi para penyandang disabilitas ini lah yang harus dicari dan ditemukan untuk memberikan kesempatan bagi tenaga disabilitas ini, agar bisa bekerja dengan lebih baik di tengah masyarakat.."kata anggota DPRD yang juga ketua IMI Sidoarjo ini.
Kapala Dinas Tenaga Kerja Kabuoaten Sidoarjo yang hadir Ainun Amalia, S. Sos menyampaikan bahwa petunjuk teknis untuk penyerapan angka 1 persen dan 2 persen di lingkungan tenaga kerja yang diamanahkan oleh Perda Kabupaten Sidoarjo belum ada.
" Belum ada petunjuk teknis Perda ini di bidang ketenagakerjaan, sehingga belum bisa direalisasikan ketentuan 1 persen dan 2 persen. Ini.." kata Ainun.
Ketua Komisi D Dhamroni Chudlori menyoroti lambatnya realisasi penyerapan tenaga kerja ini.
" Tidak boleh saling menunggu. Segera berkomunikasi. Rumuskan Peraturan Bupati sebagai tindak lanjut Perda Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas ini..." Kata Dhamroni.
”Kalau sama-sama menunggu, kapan jadinya,” ungkap pentolan Fraksi PKB DPRD Sidoarjo tersebut.
Laporan: ESW