Nobel Prize 2024


Nobel Prize 2024


Bandung, 15 Oktober 2024

Penghargaan Nobel Prize 2024 terakhir, diumumkan di Stockholm, Swedia, Senin (14/10). Penghargaan terhadap Peraih Nobel Ekonomi ini melengkapi pengumuman penerima Nobel tahun 2024 secara keseluruhan. Penerima Nobel yang lain telah diumumkan beberapa hari sebelumnya secara terpisah. Peraih Nobel Prize di bidang fisika, kimia, kedokteran, sastra, dan perdamaian telah diumumkan mendahului peraih Nobel Ekonomi 2024.

Berbeda dengan Nobel Prize yang lain, Nobel Ilmu Ekonomi adalah penghargaan Nobel yang dananya disiapkan oleh Bank Sentral Swedia sejak tahun 1968, mendampingi penghargaan Nobel bidang lain yang dananya disiapkan oleh Alfred Nobel melalui Yayasan nya dan diberikan sejak tahun 1901. 

Setelah pengumuman bulan Oktober 2024 ini, acara pesta penghargaan Nobel akan dilaksanakan pada 10 Desember 2024 yang akan datang. 

Berikut adalah para penerima Nobel Prize tahun 2024

1. Nobel Kedokteran atau Fisiologi

Fakultas Kedokteran Institut Karolinska Swedia adalah institut yang diberikan tugas untuk memilih dan mengumumkan Nobel bidang Kedokteran dan Fisiologi 2024. Pemenang Nobel 2024 di bidang Kedokteran-Fisiologi jatuh kepada dua ilmuwan Amerika Serikat, Victor Ambros dan Gary Ruvkun, atas penemuan mereka tentang microRNA. Pengumuman Nobel Kedokteran ini diadakan di Stockholm, Swedia, Senin (7/10/2024). 



MicroRNA adalah bagian kecil dari materi genetik yang membuka peluang bagi penelitian para ilmuwan lain untuk mengendalikan kontrol berbagai fungsi penting yang terjadi di dalam sel-sel tubuh manusia. Dengan pengetahuan tentang microRNA ini, maka penelitian lain akan dapat menemukan cara-cara baru untuk mendeteksi dan mengobati penyakit pada manusia, termasuk kanker.

Karya Victor Ambros dan Gary Ruvkun terbukti sangat penting bagi pemahaman pada studi perkembangan dan fungsi organisme. Ambros dan Ruvkun awalnya tertarik pada gen yang mengendalikan waktu perkembangan genetik pada organ sel yang berbeda fungsi. Kendali gen ini memastikan bahwa setiap jenis sel berkembang pada waktu yang tepat.

"Penemuan mereka akhirnya mengungkap dimensi baru pada bagaimana gen inki bekerja. Mekanisme yang ditemukan ini sangat penting bagi umat manusia untuk memahami bagaimana bentuk kehidupan yang kompleks dikendalikan oleh kerja-kerja microRNA," kata panitia yang mengumumkan penghargaan Nobel Kedokteran tersebut.

RNA dikenal karena membawa instruksi tentang cara membuat protein dari DNA dalam inti sel ke bagian seluler kecil yang berfungsi membangun protein. MicroRNA tidak membuat protein, tetapi membantu mengendalikan apa yang dilakukan sel, termasuk menyalakan dan mematikan gen penting yang membuat protein.

Ambros dan Ruvkun mempelajari dua strain cacing mutan yang digunakan sebagai model penelitian. Kedua ilmuwan itu berusaha mengidentifikasi gen bermutasi yang bertanggung jawab atas perkembangan sel pada cacing tersebut dan peranannya.

Mekanisme yang mereka identifikasi, adalah regulasi gen oleh microRNA . Dan hasil penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana mekanisme perkembangan organisme kompleks selama ratusan juta tahun.

“Penemuan inovatif mereka mengungkap prinsip baru regulasi gen yang ternyata penting bagi organisme multiseluler, termasuk manusia,” menurut pendapat team penilai yang menjelaskan pentingnya pekerjaan penelitian kedua ahli tersebut.

Ambros adalah profesor ilmu pengetahuan alam di Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts, melakukan penelitian miroRNA ini di Universitas Harvard. Sementara Ruvkun adalah Professor Genetika yang melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Fakultas Kedokteran Harvard. 




2. Nobel Fisika

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia untuk memberikan pengumuman pemenang Nobel di bidang Kimia dan Fisika. Pemenang Nobel 2024 di bidang Fisika jatuh kepada John Hopfield dan Geoffrey Hinton, atas penelitian mereka dalam membangun artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Meskipun konsep tentang AI telah dikembangkan sejak lama, Hopfield dan Hinton dianggap sebagai tokoh utama dalam penciptaan AI modern. Dasar AI ini misalkan telah dibuat sejak tahun 1960-an dalam perang dingin Amerika dan USSR (Rusia) saat itu. Akan tetapi konsep modern machine learning dan AI modern ini lebih berkembang pada dekade tahun 1980-an. 

Sejak tahun 1980-an, kedua tokoh ini menggunakan berbagai perangkat untuk mengembangkan dasar-dasar "pembelajaran mesin" (machine learning). Komputer diberi sejumlah besar data untuk mempelajari serangkaian tugas, mulai dari mendiagnosis penyakit hingga mengetahui acara streaming favorit orang-orang di internet.

"Penelitian mereka membentuk dasar penting machine learning, yang dapat membantu manusia dalam membuat keputusan yang dibantu oleh mesin dengan jauh lebih cepat dan lebih dapat diandalkan," kata Ellen Moons, ketua Komite Nobel untuk Fisika, dalam konferensi pers, Selasa (8/10/2024).

"Penggunaan teknologi ini telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, misalnya dalam pengenalan wajah dan penerjemahan bahasa," tambah Moons.

Namun, Moons juga memperingatkan bahwa perkembangan AI yang pesat telah menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan umat manusia. 

John Hopfield, seorang profesor emeritus kelahiran Chicago di Universitas Princeton. Pada tahun 1982, Hopfield menemukan "jaringan Hopfield", sejenis jaringan saraf neural network untuk program machine learning—yang mampu meniru fungsi tertentu dari otak manusia dan mengingat dalam memori hanya dengan menggunakan informasi parsial.

Sementara itu, Geoffrey Hinton, seorang profesor Inggris-Kanada di Universitas Toronto, juga sering disebut sebagai salah satu "bapak AI". Hinton menggunakan penemuan Hopfield untuk membuat jaringannya sendiri yang mampu mengenali karakteristik bersama di antara kumpulan data yang besar. Hinton bekerja selama satu dekade di Google, menjadi salah satu tokoh AI paling terkenal di dunia.

Pada Mei 2024 yang lalu, Hinton secara terbuka mengundurkan diri dari pekerjaannya.Melalui akun X(Twitter), Hinton memutuskan untuk mundur agar ia bisa bebas berbicara tentang bahaya AI.

"Sulit untuk melihat bagaimana Anda dapat mencegah pelaku kejahatan menggunakannya untuk hal-hal yang buruk," kata Hinton dalam sebuah wawancara dengan Media Amerika Serikat The New York Times.


3. Nobel Kimia

Pemenang Nobel 2024 di bidang Kimia jatuh kepada tiga ilmuwan yakni David Baker, Demis Hassabis, dan John Jumper atas karya mereka mengenai protein.Royal Swedish Academy Of Science (Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia) yang memiliki wewenang seleksi dan pengumuman pemenang di bidang Kimia dan Fisika, mengumumkan penerima nobel ini pada Rabu (9/10). Hans Ellegren, sekretaris jenderal Royal Swedish Academy of Sciences, mengumumkan pemenang tersebut. 

David Baker, penerima Nobel ini, bekerja di University of Washington di Seattle, sementara Demis Hassabis dan Jumper bekerja di Google Deepmind di London.

Karya ketiga ilmuwan ini dimulai sejak tahun 2003, ketika David Baker merancang sebuah protein imitasi baru. Sejak saat itu, kelompok penelitiannya menghasilkan satu demi satu kreasi protein yang imajinatif, termasuk protein yang dapat digunakan sebagai obat-obatan, vaksin, nanomaterial, dan micro sensor.

Sementara itu, Hassabis dan Jumper menciptakan model kecerdasan buatan yang mampu memprediksi struktur dan jenis protein yang ada. Sebanyak 200 juta jenis protein berhasil diidentifikasi oleh para peneliti ini.


4. Nobel Sastra

Penghargaan Nobel Sastra 2024 diberikan kepada penulis Korea Selatan Han Kang atas prosa puitisnya yang intens yang menghadapi trauma sejarah dan mengungkap kerapuhan kehidupan manusia. Royal Swedish Academy untuk Sastra mengumumkan pemenang Nobel Sastra 2024 ini.

Han Kang lahir di Gwangju pada tahun 1970 dan kemudian pindah ke Seoul. Han Kang tumbuh dalam keluarga sastra, ayahnya seorang novelis terkenal. Kariernya dimulai pada tahun 1993 dengan penerbitan puisi di majalah Literature and Society, dan debut prosa-nya menyusul pada tahun 1995 dengan kumpulan cerita pendek Love of Yeosu.

 

Terobosan internasional Han Kang hadir lewat The Vegetarian (2007), sebuah novel yang mengeksplorasi konsekuensi kekerasan dari penolakan seorang wanita untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat.

Karyanya sering kali mengaitkan rasa sakit mental dan fisik, yang mencerminkan hubungan yang mendalam dengan filosofi Timur. Prosa Han ditandai oleh kepekaan yang unik terhadap hubungan antara tubuh dan jiwa, yang hidup dan yang mati, dan aturan-aturan tak kasatmata yang  mengatur kehidupan.

Melalui gaya puitis dan eksperimentalnya, ia menghadapi trauma historis dan kerapuhan manusia, yang menjadikannya suara penting dalam sastra kontemporer.


5.Nobel Perdamaian

Penghargaan Nobel Perdamaian 2024 diberikan kepada Nihon Hidankyo, dan kelompoknya, yang merupakan kelompok yang berhasil survive dari serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Komite Nobel Norwegia untuk perdamaian yang dipegang oleh Parlemen Norwegia, memuji upaya luar biasa yang dilakukan oleh kelompok tersebut untuk mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir, serta mengingatkan dunia tentang kebutuhan mendesak akan pelucutan senjata nuklir.


"Gerakan akar rumput dari mereka yang berhasil survive dari bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, yang juga dikenal sebagai organisasi Hibakusha, menerima hadiah perdamaian atas upayanya untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir. Selain itu juga karena upaya nya menunjukkan melalui kesaksian nyata bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi," kata juru bicara komite Nobel Perdamaian dari Parlemen Swedia, dalam pengumuman pemenang Nobel pada Hari Jumat (11/10/2024).

"Para saksi sejarah ini telah membantu membangkitkan dan meng-konsolidasikan penentangan yang meluas terhadap senjata nuklir di seluruh dunia dengan memanfaatkan pengalaman pribadi mereka,  serta menciptakan kampanye pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri, dan mengeluarkan peringatan mendesak terhadap penyebaran dan penggunaan senjata nuklir."

Dalam pemberian penghargaan bergengsi tersebut kepada Nihon Hidankyo, ketua komite Jorgen Wayne Frydnes mengatakan, mereka ingin menghormati semua yang berhasil survive dari Nuklir/Bom Atom, yang meskipun mengalami penderitaan fisik dan kenangan menyakitkan, memilih untuk menggunakan pengalaman berharga mereka untuk menumbuhkan harapan dan keterlibatan mereka demi perdamaian dunia.


6. Nobel Ilmu Ekonomi

Hadiah Nobel Ilmu Ekonomi 2024 dianugerahkan kepada Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James Robinson atas penelitian inovatif mereka tentang peran lembaga dalam membentuk kekayaan dan pembangunan negara.


Karya ketiga penerima Nobel Ekonomi ini, menekankan bahwa lembaga yang didirikan untuk mengeksploitasi massa pada dasarnya akan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebuah negara. Sementara lembaga inklusif yang menegakkan kebebasan ekonomi dan supremasi hukum, lebih akan mendorong kemakmuran.

Meskipun ada keuntungan jangka pendek bagi elit di bawah sistem ekstraktif, transisi ke lembaga inklusif terhambat karena masalah komitmen, elit takut mereka akan kehilangan kekuatan ekonomi dan janji reformasi tidak akan ditepati.

Model yang dibuat oleh para peraih penghargaan Nobel Ekonomi ini mengidentifikasi tiga komponen utama dalam membentuk kekayaan dan pembangunan negara : 

(1) perebutan alokasi sumber daya dan kekuatan politik, 

(2) potensi mobilisasi massa sebagai ancaman bagi elit penguasa, dan 

(3) kesulitan menjaga komitmen yang kredibel.

Karya mereka menjelaskan mengapa beberapa negara terombang-ambing antara demokrasi dan otoritarianisme dan mengapa elit dapat menghalangi kemajuan teknologi untuk mempertahankan kendali kekuasaan politik dalam negara Demokrasi. Wawasan ini menyoroti ketimpangan yang terus-menerus antara negara-negara dengan lembaga inklusif dan yang tidak. 

Hasil studi ketiga ahli ekonomi ini memiliki simetri realis dengan kondisi di Indonesia. Meskipun tidak diketahui dengan pasti apakah studi yang dilakukan juga mencakup kondisi demokrasi di Indonesia, dan juga peranan lembaga-lembaga yang melanggengkan kekuasan menghambat pertumbuan ekonomi dan peningkatan kekeyaan negara secara significant. 


****

Indonesia Pernah Dapat Nobel 

Sepanjang sejarah pemberian Nobel sebanyak 615 penghargaan Nobel telah diberikan pada 959 individu dan 30 organisasi dari tahun 1901- 2022 di semua katagori pemenang Nobel (Data 2022) Amerika Serikat tercatat memimpin daftar peraih Nobel itu dengan 403 penerima Nobel dalam 120 tahun terakhir. Lalu, diikuti Rusia dengan 32 penerima, India 12 penerima, China Tiongkok 9 penerima, Meksiko 3penerima, dan Pakistan 2 penerima, Nigeria, Brasil, dan Bangladesh mendapatkan masing-masing 1 Nobel. 

Indonesia sendiri pernah mendapatkan beberapa calon penerima Nobel. Pramoedya Ananta Toer, dengan karya Tetralogi Buru yang mengangkat struktur ideologi Komunis Indonesia dalam kerangka sastra yang dibuat dalam potret feodalisme dalam setting kolonial, sempat diajukan untuk mendapatkan penghargaan Nobel Sastra. Akan tetapi pemerintah Orde Baru yang ada pada saat itu menjadi penghalang utama  Empat novel tersebut mendapatkan Nobel Sastra. Karena novel Tetralogi Pramoedya itu memang memberikan dasar-dasar ideologi komunis yang disisipkan dalam kalimat demi kalimat yang tertulis dalam Novel ini. Di dalam negeri Novel Pramoedya Ananta Toer sempat dicari banyak orang pasca Reformasi. Bahkan sudah pernah difilm kan juga. 


Baca Juga : 

BUMI MANUSIA : TETRALOGI KIRI (BACA : KOMUNIS) YANG MEMENANGKAN PERTEMPURAN MELAWAN WAKTU ?


Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK), adalah tokoh kedua yang diajukan untuk mendapatkan Nobel Perdamaian atas inisiatif Perjanjian Helsinki pada 2005. Perjanjian Helsinki yang dilakukan pasca beberapa bulan bencana Tsuname Aceh tersebut mengakhiri konflik panjang antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Pada tahun 1996 Indonesia nyaris mendapatkan Nobel Perdamaian melalui José Manuel Ramos-Horta dan Uskup Carlon Filipe Ximenes Belo. Kedua tokoh ini mendapatkan Nobel perdamaian melalui upaya solusi yang adil dan damai terhadap konflik di Timor Leste. 

Kedua penerima Nobel ini tidak dianggap Warga Negera Indonesia pada saat menerima Nobel pada tahun 1996. Padahal pada tahun 1996, Timor Leste masih bergabung di Republik Indonesia. Dan baru lepas sebagai negara baru pasca Reformasi 1998. Akan tetapi kedua tokoh yang makan dan hidup dari tanah dan air Indonesia itu tidak menerima Nobel itu sebagai bagian dari Negara Republik. 


Laporan Vijay/ESW






Lebih baru Lebih lama