Kuantan Singingi: Mobil Pencuri Sawit Dibakar Para Petani

Kuantan Singingi: Mobil Pencuri Sawit Dibakar Para Petani



Kuansing Singingi, 18/01/2025
Mobil pencuri buah sawit dibakar Petani Sawit di Kuantan Singinggi, Riau, Sabtu (18/01) pagi. Mobil baru itu hangus beserta buah sawit curian yang ada di dalam mobil. 

Kemarahan para petani sawit Kuantan Singingi, tidak terelakkan, dipicu oleh kejengkelan yang memuncak, karena sudah berkali-kali buah para petani merasa kehilangan buah sawitnya, dicuri, tanpa ketahuan siapa pencurinya.

Salah satu pejabat desa kepada pers menceritakan kronologi pembakaran mobil oleh para petani tersebut. Sekdes Nanang menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam aksi pembakaran mobil itu. Tertuduh pencuri sudah terlebih dahulu ditangkap dan digelandang keluar dari mobil. Menurut Sekdes Nanang, mobil dibakar pada pukul 06.15 WIB di area KUD Desa Sukamaju, Singingi Hilir.

"Kejadian pagi tadi pukul 06.15 WIB di area KUD Sukamaju. Pelaku ada satu orang dan orang sini juga," kata Nanang






Nanang mengungkap bahwa sawit yang dicuri oleh pelaku MS adalah milik para petani sawit  yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa (KUD) Sukamaju. Barang bukti sawit curian yang dibawa di dalam mobil itu diperkirakan hampir 1 ton lebih.

MS si pencuri adalah buruh pemanen di KUD Sukamaju. Selama ini MS dipercaya untuk melakukan panen di kebun sawit milik anggota petani KUD Sukamaju.  Pelaku sudah lama dicurigai oleh para petani, karena buah yang dipanen MS seringkali hilang.

"Memang pelaku ini pemanen juga, jadi kan sama kelompok tani sudah dicurigai. Tiap dia manen pasti ada buah yang disembunyikan, kelompok tani curiga dan baru kali ini kena," katanya.

Pelaku disergap  pengurus KUD dengan barang bukti yang dicuri dari anggota kelompok tani. Setelah pelaku MS digelandang ke kantor KUD, massa petani yang marah, beramai-ramai mendatangi mobil korban yang ada di area kebun sawit. 

Sejumlah Tertuduh Pencuri Buah Sawit

Massa petani sawit yang marah, langsung membakar mobil baru milik pelaku. Dalam mobil itu juga ditemukan tandan buah sawit atau TBS hasil curian.

"Ditangkap bersama sama oleh anggota keamanan, pengurus KUD dan beberapa anggota kelompok tani. Pelaku dibawa ke kantor KUD, lalu mobil yang masih di lapangan, baru dibakar,".




Ribuan hektar tanaman sawit di Kuantan Singingi memang berada dalam kondisi terbuka. Tak ada pagar yang membatasi dan mengamankan kebun sawit tersebut. Kebun yang berada di pinggir jalan, yang jaraknya bisa belasan kilometer, sehingga tidak mungkin memberikan pagar pada kebun dengan jarak belasan bahkan puluhan kilometer tersebut. Kebun sawit memang sangat rawan terhadap pencurian. Jangankan CCTV untuk memantau keamanan kebun sawit, pagar saja tidak ada sama sekali. Beberapa kebun yang dikelola oleh petani sawit biasanya dipisahkan oleh saluran air. Antar kebun petani sawit dibatasi oleh saluran air.

Para pencuri yang mengerti mana buah sawit yang sudah siap panen, dengan leluasa mencuri buah sawit di kebun sawit yang sangat luas tersebut. Tidak ada peralatan pengaman apapun yang dipasang oleh petani di kebun sawitnya, sehingga ada peluang yang besar terhadap tindak pencurian sawit.

Harga komoditas sawit sendiri pada Sabtu (18/01) di Provinsi Riau (Daratan) sedang mengalami kenaikan. Sehingga membuat MS tergiur mencuri.

Di pasaran harga buah sawit berusia 8-9 tahun dibeli seharga Rp  2523,43 per kg. Harga buah sawit usia di bawah 8 tahun biasanya juga dijual dengan harga yang lebih murah, akan tetapi hanya selisih beberapa rupiah saja per kg. 

Bukan hanya buah sawit mentahan, CPO sawit dibeli dengan harga yang jauh lebih mahal. Harga CPO Sawit per Sabtu (18/01) adalah sebesar Rp 11.280,- per kg, Harga kemel (inti buah sawit) Rp 5926, 49 per kg, dan harga Cangkang kelapa Sawit sebesar Rp 16,44 per kg. Bahkan cangkang kelapa sawit yang dulu tidak berharga, saat ini laku dijual di pasar sawit.

Menurut data dari Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) jumlah produksi kelapa sawit dalam negeri pada tahun 2023 sebesar 23,2 juta ton. Tidak disebutkan dari total produksi ini berapa banyak yang tercampur dengan sawit hasil pencurian. 

Akan tetapi pencurian sawit memang telah menjadi kebiasaan yang dilakukan di kebun-kebun sawit di seluruh Indonesia. Lemahnya pengamanan kebun sawit menjadi masalah yang tidak bisa dipecahkan oleh para petani sawit. Pencurian bahkan tidak jarang dilakukan dengan membawa beberapa truk untuk memanen buah sawit yang bukan milik sendiri. Pencuri juga tidak beroperasi sendiri, tak jarang pencurian dilakukan beramai-ramai dengan sejumlah orang.

Ratusan juta rupiah kerugian akibat pencurian sawit ini diantaranya pernah disampaikan oleh PTPN V Pekanbaru Riau beberapa waktu yang lalu. (Vijay)  
 

 

 

 

 

 

 

Lebih baru Lebih lama